Kapan Harus Menggunakan Dempul Kayu atau Wood Filler?

Kapan Harus Menggunakan Dempul Kayu atau Wood Filler?

Saat memperbaiki furniture dan bahan olahan lainnya yang terbuat dari kayu bahkan bagian dalam bangunan, banyak sekali bahan yang diperlukan untuk menutup lubang kayu. Lubang yang terdapat pada kayu ini adalah hasil kerusakan yang ditimbulkan akibat penggunaan paku atau pertumbuhan kayu pada saat masih menjadi pohon.

promo produk finishing natural oil dan sanding sealer

Nah ketika saatnya pengrajin harus menutup atau memperbaiki kerusakan pada kayu tersebut maka dempul kayu atau wood filler akan digunakan. Produk dan bahan ini adalah solusi terbaik yang digunakan masyarakat saat ini.

Baca Juga : apa saja perbedaan wood putty dibandingkan dengan wood filler

promo produk biovarnish sanding sealer

Dempul kayu atau wood filler seringkali digunakan oleh pengrajin kayu untuk memperbaiki kerusakan yang sama. Alasannya adalah kedua bahan tersebut hampir sama fungsinya dan beda merk akan menghasilkan finishing yang berbeda.

Kapan Harus Menggunakan Dempul Kayu atau Wood Filler?
Cacat kayu bekas rayap yang harus diperbaiki dengan dempul atau wood filler

Mengenal perbedaan dari dempul dan wood filler sangat penting untuk setiap pengrajin karena akan mempermudah pengerjaan mereka.

Apa itu Dempul dan Apa itu Wood Filler?

Apa itu dempul? Dempul kayu dalam dunia perkayuan disebut juga sebagai wood putty. Wood putty adalah pasta yang cukup padat namun sangat mudah diaplikasikan pada lubang atau cacat kayu. Warna dari wood putty ada dua macam yaitu warna putih dan warna abu-abu.

Pemilihan warna dari wood putty ini disesuaikan dengan warna solid yang diinginkan. Jika ingin finishing warna solid terang maka aplikasikan putty warna putih. Jika ingin warna solid gelap maka aplikasikan warna abu-abu.

Berbeda dengan wood filler, wood putty memiliki bentuk sama yaitu pasta padat namun wood filler memiliki bentuk yang sedikit lebih cair. Warna dari wood filler sendiri bervariasi, yaitu warna kayu seperti jati, ramin, sungkai dan lain sebagainya.

Karena warna yang diberikan adalah warna kayu maka hasil finishingnya bukanlah opaque color melainkan warna natural. Setelah aplikasi wood filler Anda bisa mengaplikasikan wood stain atau top coat.

Proses aplikasi keduanya sama yaitu menggunakan alat yang disebut dengan pisau palet dan scrape. Alat ini berfungsi untuk mengisi dan meratakan cat dempul kayu atau wood filler ke dalam pori kayu atau lubang cacat kayu.

Keduanya dapat diaplikasikan dengan cara dicampur serbuk kayu. Khususnya untuk memperbaiki cacat kayu yang berukuran besar dan dalam seperti bekas rayap. Lama kering kedua produk sama dan Anda bisa memilih antara dempul atau wood filler solvent dan water based.

Jika sudah masuk ke area bahan pembuat dan pelarutnya ini maka yang membedakan adalah masalah keamanan lingkungan. Produk yang terbuat dari solvent terkenal dengan kandungan bahan organik yang tinggi.

Kita ambil contoh di Eropa, negara-negara di Eropa sudah tidak lagi menyarankan untuk penggunaan bahan finishing yang terbuat dari bahan solvent. Bahan solvent memiliki kandungan bahan organik tinggi yang disebut dengan voc (volatile organic compound)

Kapan Harus Menggunakan Dempul Kayu atau Wood Filler?
Aplikasi wood filler pada kayu

Bahan tersebut adalah sumber atau penyebab timbulnya polusi udara di dalam ruangan. Bahkan tidak hanya dempul atau wood filler saja yang menggunakan bahan tersebut, tetap bahan finishing lain juga menggunakannya.

Maka untuk mengurangi penggunaan bahan kimia tersebut, pemerintah menciptakan regulasi ECHA (European Chemical Agency) yang isinya tentang pembatasan penggunaan voc dalam bahan finishing . Langkah ini diambil untuk menjaga keamanan lingkungan dan manusia.

Di Indonesia sendiri penggunaan produk water based sebagian besar telah memenuhi regulasi-regulasi yang dibentuk untuk melindungi keamanan lingkungan. Pada produk dempul kayu atau wood filler juga telah diterapkan yaitu pada produk Biovarnish dan BioColours.

Biovarnish wood filler adalah filler yang terbuat dari bahan air dan bisa diaplikasikan dengan campuran air. Sedangkan Biocolours wood putty adalah dempul kayu putih yang  bisa digunakan untuk berbagai jenis kayu untuk hasil finishing yang tepat.

Para pengrajin kayu di Indonesia sebagian besar sudah menyadari betapa pentingnya menggunakan bahan finishing yang aman. Keamanan ini tentu saja dapat dimulai dari penggunaan wood filler dan dempul kayu.

Perbedaan Dempul Kayu dan Wood Filler

Apabila Anda sudah menemukan dempul kayu dan wood filler yang aman, kapan waktu yang tepat untuk menggunakannya? Jika proses aplikasi kedua produk sama-sama menggunakan pisau palet,bagaimana proses aplikasinya?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab melalui perbedaan antara dempul kayu dan wood filler. Mengenal perbedaan keduanya maka akan memudahkan Anda mengenal kapan harus menggunakan dempul dan kapan harus menggunakan wood filler.

Berikut ini masing-masing perbedaan antara dempul dan wood filler.

  • Bahan pembuatnya

Walaupun sama-sama terbuat dari bahan air, namun bahan lainnya berbeda. Wood putty dan dempul kayu adalah produk yang terbuat dari resin plastik dimana ditambahkan dengan air sehingga memiliki bentuk seperti tanah liat yang lunak.

Alasan mengapa dempul disebut sebagai putty adalah karena bentuk adonan yang memiliki tekstur lebih kaku. Sehingga proses aplikasinya membutuhkan pisau palet atau scrape yang mempermudah adonan untuk menempel ke permukaan kayu.

Sedangkan untuk wood putty konvensional yang tidak terbuat dari bahan air biasanya menggunakan bahan kalsium karbonat, linseed oil dan pewarna.

Wood filler secara konvensional terbuat dari bahan seperti epoxy, lacquer, polyurethane dan linseed oil. Sedangkan wood filler yang terbuat dari water based menggunakan bahan campuran acrylic.

bentuknya yang hampir mirip dengan wood putty memiliki hasil berbeda. Menggunakan wood filler artinya Anda akan mengaplikasikan warna natural dimana serat kayu akan terlihat.

  • Kapan harus mengaplikasikan

Wood putty seperti fungsinya yaitu akan menutup warna dan serat kayu dan memperbaiki lubang besar. Anda dapat menggunakannya pada cacat kayu yang berukuran besar seperti bekas rayap atau lubang yang dalam.

Bentuknya yang lebih padat daripada wood filler disebabkan ukuran dari butiran wood putty lebih besar sehingga dia akan memperbaiki cacat berukuran lebih besar. Fungsinya tidak bukanlah untuk menutup pori kayu yang berukuran besar.

Kapan Harus Menggunakan Dempul Kayu atau Wood Filler?
Aplikasi dempul untuk finishing furniture warna solid

Anda yang akan melakukan finishing dengan hasil warna solid maka sebaiknya gunakan wood putty. Di sisi lain, wood filler difungsikan untuk finishing furniture dengan warna natural.

Penggunaan wood putty untuk finishing close pore dimana untuk menutup pori kayu yang berukuran sangat kecil. Partikel pembentuk wood filler sangat kecil sehingga proses aplikasinya akan mengisi pori kayu dengan sempurna.

Dibantu juga dengan bentuk produk yang lebih encer dan bisa dilarutkan dengan air, wood filler akan mudah diaplikasikan dan cepat mengering. Anda yang ingin mengaplikasikan wood filler harus memilih produk berkualitas seperti Biovarnish.

  • Waktu kering

Wood putty akan menutup lubang yang besar sehingga waktu keringnya akan lebih lama dibandingkan wood filler. Beberapa jenis wood putty konvensional membutuhkan hardener untuk proses pengeringan dengan takaran yang tepat.

Jika Anda akan mengaplikasikannya dengan campuran serbuk kayu berhati-hatilah karena prosesnya bisa mengubah warna. Serbuk kayu bisa membuat warna wood putty menjadi lebih gelap.

Wood filler karena berbentuk lebih halus maka proses keringnya tidak akan membutuhkan waktu yang lama. Khusus untuk wood filler water based Anda tidak boleh menjemurnya untuk proses pengeringan yang sempurna.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.