Anda ingin mendapatkan hasil finishing kayu bakar tapi tidak bingin ribet dengan langkah membakar dengan api? Membakar dengan api memang akan memberikan efek kayu yang menarik namun Anda harus selalu berhati-hati dengan api.
Menggunakan api berartri Anda harus berhati-hati dengan resiko yang bisa ditimbulkan jika salah mengaplikasikan. Belum lagi jika Anda masih pemula akan sulit untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Anda perlu belajar dari profesional yang menguasai finishing bakar ini.
Namun metode dari zaman dahulu yang berasal dari Jepang tidak perlu lagi untuk Anda lakukan jika ingin mendapatkan hasil finishing yang sama. Anda bisa memanfaatkan berbagai macam jenis cat. Memadukan cat dengan teknik yang tepat akan mempermudah Anda mendapatkan hasil yang sama tanpa repot harus menggunakan api.
Baca Juga : cara mengecat dinding garis garis
Fungsi Pengawetan Kayu dengan Dibakar Dapatkah Diganti dengan Cat?
Teknik pembakaran kayu bukan hanya sekedar untuk mendapatkan hasil yang menarik dan indah namun juga digunakan untuk mengawetkan kayu. Menurut negara asalnya Jepang, tukang kayu Jepang yang mencari hasil akhir artistik dan unik yang juga meningkatkan daya tsahan menggunakan kayu apung yang dipulihkan dari garis pantai Jepang.
Baca Juga : Cara mengecat pagar kayu putih tahan lama
Karena proses pelapukan kayu mengalami ketika mengalami lingkungan yang keras dari air asin, selancar, dan matahari, kayu apung Jepang dihargai karena penampilannya yang unik dan daya tahan di banyak media kayu yang berbeda.
Kayu apung yang telah mengalami proses pelapukan yang tepat adalah pasokan pendek sementara permintaan di Jepang untuk produk seperti itu tinggi. Jadi Jepang beralih ke proses pelapukan lain untuk mencapai ketahanan dan estetika. Api dalam hal ini memberikan pengawet, dan dimensi unik dan artistik yang dicari oleh pemilik rumah dan pengrajin Jepang.
Praktek charring Sugi (Cryptomeria japonica) biasa disebut di Amerika Serikat karena Cedar Jepang telah menjadi hal yang umum di Jepang sejak setidaknya 1700-an, dan kemungkinan sebelumnya. Dalam 50-100 tahun terakhir, praktik ini tidak lagi disukai di Jepang karena munculnya plastik modern atau semen, pelapis dinding, dan pagar.
Selain itu, kayu di Jepang telah kekurangan pasokan cukup lama, dan sebagian besar kayu harus diimpor, meningkatkan biayanya. Faktor-faktor ini menyebabkan Shou Sugi Ban menjadi teknik yang "hilang".
Pada awal tahun 2000, Shou Sugi Ban "ditemukan kembali," pertama di Jepang, tetapi kemudian dengan cepat mendapatkan perhatian dari arsitek dan desainer di Eropa dan Amerika Utara, dan mulai muncul di rumah dan bangunan yang dirancang khusus. Dalam beberapa tahun terakhir penggunaannya benar-benar meledak, karena semua alasan yang sama bahwa itu populer di Jepang ratusan tahun yang lalu.
Mengarungi cedar di Amerika Serikat sebagai metode pewarnaan, penyempurnaan dan pelestarian dinding dan pemagaran hanya bisa dilakukan. Karena Cedar Jepang adalah asli Jepang, pembangun di Amerika Utara telah beralih ke hutan luar Amerika seperti Western Red Cedar dan Southern Cypress, dan menemukan bahwa mereka bekerja dengan baik, bahkan lebih baik daripada Cedar Jepang asli.
Nah jika proses pembakaran yang sulit tersebut tidak bisa Anda lakukan dapatkan bahan finishing seperti cat dapat menggantikan fungsinya? Tentu saja bisa. Bahan cat diciptakan dengan tujuan untuk melindungi kayu yang telah menjadi furnitur atau konstruksi rumah.
Cat yang digunakan pertama kali adalah dalam bentuk minyak yang juga digunakan pada teknik Shou Sugi Ban sebagai lapisan terakhir. Nah melihat fungsinya tersebut maka tentu saja proses pembakaran dapat digantikan dengan jenis cat yang dapat memberikan efek atau hasil sama.
Cat akan memberikan warna sekaligus memberikan perlindungan pada jenis kayu yang ingin Anda finishing.
Metode Mudah untuk Mendapatkan Kayu Jati Belanda Terbakar
Hasil finishing terbakar belum tentu Anda harus selalu memanfaatkan api. Kini Anda bisa mengaplikasikan berbagai macam jenis cat yang memberikan hasil finishing sama. Produk cat water based adalah salah satu bahan cat yang dapat dipercaya untuk membuat produk Anda berhasil.
Produk cat water based adalah produk yang dapat Anda gunakan untuk mendapatkan hasil warna transparan tinggi. Berbeda dengan produk cat solvent yang akan memberikan efek warna kuning dan juga kusam seiring berjalannya waktu.
Nah untuk produk yang direkomendasikan Anda bisa menggunakan jenis produk cat Biovarnish wood stain dan Biovarnish Clear Coat. Hanya dengan menggunakan dua produk saja Anda tidak perlu lagi menggunakan api untuk hasil finishing kayu jati belanda yang terbakar.
Untuk proses aplikasinya pada kayu jati belanda Anda bisa bisa memulai dengan mempersiapkan material kayu jati belanda terlebih dahulu. Pastikan Anda mendapatkan kayu yang kering dan juga bersih.
Anda bisa menggunakan amplas kasar untuk menghaluskan dan berhenti pada amplas grit 220. Permukaan sudah cukup halus dengan menggunakan amplas tersebut. Pastikan juga kayu jati belanda yang Anda gunakan cukup kering dengan MC kayu standar.
Jika material kayu sudah siap sedia lanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini:
- Campurkan Biovarnish Wood Stain warna papua rose dengan air perbandingan 1 bahan : 1 air kemudian Anda bisa mengaduk hingga rata. Gunakan kuas sponge untuk proses aplikasi. Kuaskan searah serat kayu hingga merata. Hapuskan cat dengan kain kering hingga tersisa bagian wood stain pada serat kayu. Lakukan penghapusan berlawanan dengan arah serat kayu.
- Anda cukup menunggu lapisan wood stain kering dan melanjutkan pada langkah selanjutnya. Kini saatnya Anda menggunakan Biovarnish Clear Coat. Gunakan clear coat gloss untuk hasil mengkilap.
- Campurkan Biovarnish Clear Coat gloss dengan air perbandingan 2 bahan : 1 air kemudian aduk. Aplikasikan dengan kuas sponge yang sama namun telah dicuci bersih. Aplikasikan searah serat kayu. Tunggu clear coat mengering biasanya membutuhkan waktu 60 menit kemudian Anda bisa langsung mengamplas dengan kertas amplas 400. Setelah menghilangkan debu amplas aplikasikan kembali clear coat. Kali ini Anda cukup mendiamkan kayu selama 24 jam hingga cat benar-benar mengering.
Kini Anda akan mendapatkan kayu jati belanda memiliki efek kayu terbakar seperti menggunakan teknik shou sugi ban. Anda tidak perlu takut untuk mencoba cara mudah ini berkali kali, karena ketika Anda bisa cukup menghilangkan lapisan lama kemudian mengaplikasikan dengan lapisan cat yang baru.
Kemudahan kayu jati belanda dalam finishing ini karena kayu jati belanda memiliki serat kayu yang menarik dan juga berwarna putih. Pemilihan warna papua rose karena warna ini memberikan warna yang lebih gelap dan juga akan memberikan tampilan serat yang lebih dalam dan tajam.
Jika Anda masih ragu dengan hasil karena pertama kali menggunakan maka lakukan percobaan pada sepotong kayu lain terlebih dahulu sebelum mengaplikasikan pada furnitur yang asli. Beberapa kali percobaan pada jenis kayu berbeda tentu akan memberikan hasil warna yang berbeda pula.
Rekomendasi Untuk Anda
- Tips dan Trik Mengecat Furniture Kayu Jati Belanda Mudah
- Ingin Tampilan Serat Kayu Jati Menarik? Gunakan Cat Kayu Jati
- Cara Menghaluskan Kayu Jati Belanda Untuk Finishing Natural
- Cara Mengeluarkan Serat Kayu Jati Belanda Hanya Dengan Pernis
- Jamur Blue Stain Menyerang Kayu Jati Belanda? Ini Cara Mengatasinya
- Cara Menyamakan Cat Pintu Kayu Jati Belanda dengan Aman
Pilihan Menarik Lainnya
- Ide Furniture Menggunakan Palet Kayu Jati Belanda
- Trik Finishing Kayu Jati Belanda Open Pore dengan Stain Warna Merata
- Apa Jenis Plitur Kayu Jati Belanda yang Berkualitas dan Banyak Dicari?
- Lapisan Pelindung Agar Kayu Jati Belanda Tahan Air
- Menciptakan Motif Kayu Jati Belanda Efek Terbakar
- Kenali Apa Saja Alat Finishing Bakar Yang Digunakan
- Kombinasi Warna Cat Kayu untuk Finishing Red Tiger Jati Belanda
- Agen Pemutih Kayu Ramah Lingkungan WA 250
- Jual Pemutih Kayu WA 250, Bagus Untuk Kayu Jati Belanda
- Cara Mengecat Motif Urat Kayu Jati dengan Rubber Grain
- Sanding Sealer Berkualitas Menutup Pori Kayu Jati Sempurna
- 7 Tips Memilih Cat Warna Putih Solid untuk Pintu Kayu Jati Belanda