Kupas Tuntas Standar Nasional Indonesia untuk Cat Mainan Kayu

Wacana pemberlakuan standar nasional untuk mainan kayu bukanlah isu baru. Tapi belakangan, persoalan Standar Nasional Indonesia untuk cat mainan kayu ini makin menguat. Ada beberapa faktor penyebabnya. Pertama, konsumen sudah mulai konsen dengan persoalan keamanan. Kedua, kesadaran dari perusahaan cat itu sendiri menghadapi tantangan yang mulai mengglobal.

Tahun 2016 ini terhitung menjadi tahun dimana persoalan standar nasional Indonesia untuk cat mainan kayu mencapai titik awal untuk penerapannya. Dan secara umum, tujuan pemberlakuan SNI ini akan memberikan manfaat bagi banyak pihak.

Tujuan Standar Nasional Indonesia untuk Cat Mainan Kayu

1. Memastikan kualitas cat yang dibeli konsumen pengguna langsung maupun tak langsung
2. Meminimalisir efek bahaya cat terutama bagi lingkungan dan masyarakat non pengguna
3. Meningkatkan daya saing cat nasional

2 Aspek dalam Standar Nasional Indonesia untuk Cat Mainan Kayu

Isi dari SNI sendiri meliputi dua tema besar, yaitu masalah kualitas cat dan standar untuk menguji kualitas tersebut. Selanjutnya, kualitas cat dibedakan menjadi kualitas dari aspek fisik, keamanan, dan kejelasan pengemasan.

Kriteria Kualitas SNI untuk Cat Mainan Kayu

Cat yang ingin memperoleh standar SNI harus memiliki:

• Daya Lekat Minimal 4B

Istilah daya lekat mengacu pada kemampuan lapisan cat untuk melekat pada media dimana produk tersebut diaplikasikan. Untuk lulus uji SNI, cat harus memiliki daya lekat minimal 4 B dalam tes crosscut.

• Kekerasan Minimal Pensil 3B

Kekerasan cat mengacu pada ketahanan cat menghadapi goresan. Agar cat lulus SNI, produk tersebut harus tahan setidaknya pada goresan pensil 3B.

Aspek Keamanan SNI Cat Mainan Kayu

• Kadar VOC

Maksimal kadar VOC yang diperbolehkan adalah 720 gram/liter. Di atas angka tersebut, produk cat tak akan bisa dinyatakan lulus uji SNI. VOC atau Volatile Organic Compounds sendiri adalah senyawa organik yang mudah menguap pada suhu ruang. VOC terbukti dapat meningkatkan resiko kanker, menyebabkan gangguan organ dalam, dan memperlambat fungsi kognisi (menurunkan kecerdasan). Contoh senyawa VOC adalah benzena dan naftalena.

• Maksimal Migrasi Logam Berat

Migrasi logam berat diterjemahkan dalam panduan Standar Nasional Indonesia untuk cat mainan kayu sebagai mudah tidaknya logam berpindah lapisan coating. Semakin besar angka migrasi, semakin bahaya cat tersebut. Pasalnya hampir sama seperti VOC, logam berat juga bisa menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan.

• Keamanan Kemasan

Kemasan cat harus aman saat disimpan maupun ditransportasikan.

Aspek Pengemasan

Kriteria Standar Nasional Indonesia untuk cat mainan kayu meliputi pengemasan yang jelas mencakup:

• Nama atau merek produk
• Jenis
• Warna cat
• Nama dan alamat produsen atau importir
• Negara pembuat
• Netto atau berat kering
• Kode produksi
• Cara penyimpanan serta pemakaian
• Simbol bahaya dan simbol lainnya yang penting

Standar Pengujian Menurut SNI

Standar Pengujian Daya Lekat

1. Buat panel dari cat yang akan diuji
2. Gores papan panel hingga dasarnya dengan pisau, scrape, atau benda tajam lainnya sejumlah 6 buah dengan rentang 1,2 mm.
3. Tempelkan selotip, ratakan, dantunggu beberapa saat (sekitar 1,5 menit)
4. Tarik selotip secepat mungkin
5. Perhatikan bagian yang terkelupas akibat tarikan selotip. Bila area yang mengelupas lebih dari 5% maka cat dinyatakan tidak lulus SNI.

Standar Pengujian Kekerasan

1. Ratakan pensil menggunakan amplas dengan sudut 90 derajat.
2. Gunakan penyangga pensil
3. Tempatkan pensil tegak lurus ke panel menggunakan penyangga tersebut
4. Dorong pensil hingga 10 cm mulai dari pensil terkeras hingga terlunak
5. Bila panel tergores hingga ke bagian dalam pada pensil 2B ke bawah, maka produk tersebut dinyatakan tidak lulus.

Standar Pengujian Migrasi Logam Berat

1. Buat panel dari cat yang ingin diuji
2. Ambil 100 gram lapisan cat yang telah kering
3. Jika sampel mengandung minyak, lilin, grease, atau bahan sejenisnya, masukkan sampel cat ke kertas saring dan bersihkan menggunakan 1,1,1 trikloroetana atau pelarut sejenis lainnya. Siram menggunakan air bersuhu 37 derajat celcius dengan berat 25 kali berat dari berat sampel.
4. Pindahkan sampel ke gelas kimia
5. Tambahkan HCL 0,14M pada sampel dengan suhu 37 derajat sebanyak 25 kali berat sampel. Kocok 1 menit lalu periksa derajat kesamaan.
6. Bila sampel bersifat basa, atur agar pH-nya sekitar 1 sampai 1,5 menggunakan HCL 6M. Catat volume HCL yang digunakan.
7. Jika derajat alkali hanya sedikit, tapi pH lebih dari 1,5, tetesi dengan HCL 2 M sambil diaduk-aduk.
8. Goyangkan campuran selama 1 jam di suhu 37 derajat. Pastikan campuran terindungi dari cahaya.
9. Pisahkan bagian larutan dan padatan campuran sesegera mungkin. Stabilkan dengan HCL agar nilai pH-nya tetap 1
10. Ukur menggunakan spektofotometer serapan atom atau metode valid lainnya

 Standar yang Lebih Tinggi Dibanding SNI?

Apakah ada standar yang lebih tinggi dari SNI? Standar Nasional Indonesia untuk cat mainan kayu pada dasarnya bukan satu-satunya standar soal cat mainan kayu. Selain SNI, banyak lembaga yang memberikan aturan ketat untuk cat mainan seperti EPA, ECHA, hingga FDA Amerika Serikat. Oleh karena itu, untuk memilih cat yang bagus jangan berhenti di standar nasional Indonesia atau SNI saja.

Produk Cat Mainan Kayu Berstandar Internasional

Contoh cat mainan kayu berstandar SNI sekaligus internasional adalah seri cat Biocolours. Produk-produk cat Biocolours bukan hanya sekedar berstandar SNI tapi juga telah memenuhi tuntutan ECHA, EPA, hingga FDA Amerika Serikat. Selain kualitas fisik dan keamanannya bagus, cat Biocolours juga unggul karena:

• Mampu menampilkan keindahan dengan warna-warna solid maupun transparan sesuai kebutuhan industri mainan kayu
• Mampu memberikan kilau indah pada mainan kayu yang disukai anak-anak
• Teknik aplikasi beragam dari mulai pencelupan hingga spray
• Resiko cacat finishing kecil
• Formulasi khusus untuk mainan anak.