Apakah Anda sudah pernah mendengar kayu kruing? Kayu ini memang paling banyak digunakan untuk pertukangan. Nama latin dari kayu keruing adalah Dipterocarpus dan di Indonesia banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Mungkin para DIY masih asing dengan nama kayu ini, maka dari itu yuk kenalan dulu seperti apakah kayu kruing ini. Saat menjadi pohon, tingginya bisa mencapai 50 meter dengan diameter hingga 120 cm. Cabangnya bebas dengan panjang mencapai 35m.
Ciri utama dari kayu kruing adalah warnanya yang coklat kemerahan, coklat kelabu tua atau kombinasi ketiganya. Bagian kayu terasnya berwarna kuning atau coklat muda and Anda bisa dilihat batas garis kayu gubal dan kayu teras yang sangat jelas.
Jika dilihat dari arah seratnya berbentuk lurus dan kadang berpadu. Ketika diraba permukaan kayu agak licin dan sering lengket. Permukaan tersebut memperlihatkan tampilan yang agak mengkilap.
Pori kayu kruing soliter dan sebagian kecil bergabung 2 hingga 3 dalam arah radial dan tangensial. Kayu kruing terkenal dengan kelas awet III dan IV dan beberapa jenis lain memiliki kelas awet II.
Kelas kuat dari kayu kruing adalah I-II dan inilah yang menjadi alasan banyak dimanfaatkan sebagai kayu pertukangan. Kekuatannya sama seperti kayu jati dan inilah yang membuatnya menonjol dibandingkan kayu lainnya,
Pada saat masuk ke dalam proses pengeringan, kayu memiliki penyusutan arah tangensial yang cukup besar. Waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan alami adalah 8 bulan sedangkan untuk pengeringan dengan alat 7-10 hari.
Kelembaban standar yang dibutuhkan oleh kayu keruing adalah 15%. Kayu jarang diolah menjadi veneer karena tingkat kekerasan nya yang tinggi. Maka dari itu pengolahannya lebih banyak digunakan sebagai bahan bangunan.
Pada saat diolah, kayu keruing ini memiliki kandungan silika yang sangat tinggi. Sehingga setelah kering dan akan dipotong cepat menumpulkan pisau atau gergaji. Bahkan tidak direkomendasikan untuk diserut, jarang sekali kerajinan ukiran yang menggunakan kayu ini karena kekerasannya.
Apabila dilihat dari tingkat keawetannya yang masih di bawah kayu jati, maka pengawetan perlu dilakukan. Proses pengawetan bisa dilakukan setelah kayu dikeringkan atau sebelum finishing.
Anda bisa memberikan obat anti jamur atau obat anti rayap bahkan kombinasi keduanya. Sangat penting untuk memberikan obat pengawet khususnya jika Anda akan menggunakan kayu kruing pada area yang lembab seperti dapur atau kamar mandi.
Fungsi Kayu Kruing dari Pertukangan hingga Kerajinan
Dilihat ciri kayu kruing, kira-kira apa saja bentuk olahan yang menggunakan kayu ini? Jika disetarakan, kayu kruing memiliki kualitas yang sama dengan kayu mahoni, jadi fungsinya kurang lebih sama.
Warna kayu kruing cukup menarik untuk diolah menjadi berbagai hiasan. Apa saja fungsi dari kayu kruing baik dari petukangan hingga kerajinan? Berikut ini ulasannya.
- Kusen
Ukuran pohon keruing yang cukup besar membuatnya mudah diolah menjadi berbagai macam ukuran kusen jendela dan pintu. Kekuatannya dibutuhkan untuk memberikan struktur kusen bertahan lebih lama.
Warna dari kayu kruing juga cukup menarik sehingga tidak hanya kusen saja, Anda bisa mengolahnya menjadi jendela dan daun pintu. Kusen yang terbuat dari kayu kruing harus sering dirawat agar tidak mudah terserang rayap.
- Rangka atap
Sebagai kayu pertukangan, fungsi yang paling banyak dimanfaatkan adalah sebagai rangka atap. Sama seperti kusen, kerangka membutuhkan kayu yang kuat seperti kayu kruing.
Setelah kering, kayu kruing tidak memiliki daya susut dan kembang yang tinggi, jadi tidak akan mempengaruhi struktur bangunan atap. Jadi ketika digunakan sebagai rangka atap sangatlah aman. Hanya saja perlu pengawetan sebelum digunakan.
- Lantai kayu
Masih sebagai bagian dalam bangunan, kayu kruing sangat cocok dimanfaatkan sebagai lantai. Serat dan warnanya yang menarik akan menciptakan lantai kayu yang eksotik. Kayu kruing yang telah dikeringkan dan diawetkan akan menjadi lebih kuat dan tahan lama.
Anda tidak perlu khawatir lagi dengan masalah jamur atau rayap yang menyerang. Kayu keruing akan dibentuk menjadi panel lantai yang kemudian disusun dengan rapi sebagai lantai bahkan tangga.
- Furniture indoor
Walaupun sudah dikeringkan dan diawetkan, Anda tidak bisa menggunakan kayu kruing sebagai furniture outdoor. Serangan dari sinar UV dan hujan bergantian akan mempercepat kerusakan. Maka dari itu gunakanlah sebagai furniture indoor.
Berbagai macam furniture indoor bisa Anda ciptakan seperti meja kopi, lemari, meja tv, tempat tidur hingga kabinet dapur. Kayu kruing cukup kuat jika digunakan untuk furniture dalam ruangan.
Tidak hanya itu, warnanya yang eksotis akan membuat gaya pada rumah Anda tercipta dengan sempurna. Cukup dengan memberikan pernis, warna kayu kruing akan lebih tajam.
- Kerajinan
Apa saja kerajinan yang bisa dibuat dari kayu kruing? Kerajinan yang dibuat biasanya memanfaatkan limbah kayu kruing dari pabrik besar. Kayu yang berukuran lebih kecil kemudian disusun dan dibentuk sesuai desain kerajinan yang dibuat.
Misalnya seperti asbak, pajangan, kalender kayu, hingga kotak pensil. Kayu keruing memiliki daya rekat yang sangat kuat ketika dilem atau disekrup. Kelebihan ini memberikan kerajinan yang dibuat bisa menjadi tahan lama.
Cara Mengecat Kayu agar Mengkilap
Finishing favorit yang diberikan pada lantai, dinding, kerajinan hingga kusen kayu kruing adalah tampilan mengkilap. Disebut juga dengan finishing glossy, Anda bisa memanfaatkan produk cat kayu Biovarnish.
Cat ini direkomendasikan karena terbuat dari bahan air sehingga hasil finishingnya transparan. Anda tidak perlu takut dengan masalah efek warna kuning karena kandungan logam berat yang rendah tidak akan mempengaruhi tampilan.
Untuk hasil tampilan mengkilap proses aplikasinya juga cukup mudah. Anda bisa memanfaatkan kuas dan pelarut air. Proses aplikasi secara keseluruhan dapat mengikuti langkah berikut ini:
- Amplas permukaan kayu hingga menjadi lebih halus, bersihkan debu amplas.
- Aplikasikan merata Biovarnish wood filler warna mahoni atau jati (menyesuaikan warna kayu) yang sebelumnya ditenderkan dengan air. Usapkan berlawanan arah serat hingga merata. Tunggu kering kemudian amplas hingga warna kayu terlihat.
- Pilih warna dari Biovarnish wood stain sesuai selera. Campurkan wood stain dengan air dan aduk hingga merata. Kuaskan wood stain searah serat kayu hingga merata tunggu kering.
- Proses kering memakan waktu 60 menit baru lanjutkan dengan pengamplasan ambang dengan amplas 400. Bersihkan debu amplas kemudian.
- Campurkan Biovarnish clear coat gloss dengan air, gunakan perbandingan 2 bahan : 1 air. Aduk merata kemudian kuaskan clear coat ke seluruh permukaan kayu hingga merata. Tunggu kering selama semalaman.
Hasil finishing yang halus dan merata bergantung pada larutan dan kuas yang digunakan. Pastikan larutan yang dihasilkan adalah 11-12 detik NK2. Sedangkan untuk kuas yang digunakan pastikan Anda memilih kuas nilon termahal yang memberikan bulu halus.
Kuas mahal akan memberikan hasil sapuan yang halus bebas brush mark. Sisanya Anda cukup menunggu proses pengeringan dengan benar.
Rekomendasi Untuk Anda
Pilihan Menarik Lainnya
- Pilih Mana, Open Pore atau Close Pore?
- Bahan Kimia Pemutih Kayu di Cirebon, Untuk Kayu Mahoni
- Mendapatkan Meja Kayu Solid untuk Ruang Makan
- Inilah Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Cat Kayu Biovarnish
- 7 Tips Memilih Cat Warna Putih Solid untuk Pintu Kayu Jati Belanda
- Mengenal Jenis-Jenis Kayu dan Cat Kayu Eksterior yang Tepat
- Tips dan Trik Finishing Furniture Kayu Oak dengan Hasil Terbaik
- Cara Mengecat Kayu Dengan Pori-Pori Tertutup Untuk Meja TV Kayu Jati
- 7 Langkah Menciptakan Furniture Tampak Tua
- Kayu Rengas : Pilihan Terbaik dalam Pembuatan Bar Stools Modern
- Zat Pemutih Kayu WA 250 Di Bogor Untuk Kayu Meranti
- Temukan Cara Mendempul Kusen Kayu Keropos
artikel yang menarik dan informatif, saya sangat terbantu sekali dengan artikel ini