Pinus adalah jenis kayu lunak dengan warna terang dan tekstur sedang pori kayu cukup besar. Jika dilihat dari pengolahan seperti pemotongan kayu ini tergolong murah dan mudah dibandingkan kayu keras. Kayu ini yang paling banyak digunakan oleh DIY untuk membuat rak atau furniture.
Kayu pinus mudah dalam hal pengolahan seperti pemotongan namun tidak dengan proses finishing. Kayu yang lunak cenderung mudah tergores dan menyerap bahan finishing terlalu tinggi.
Hal ini disebabkan permukaan kayu yang lunak membuatnya cepat rusak dan pori kayu yang berukuran besar akan menyerap bahan finishing sangat cepat. daya serap yang tinggi ini dapat menimbulkan masalah seperti minyak kayu yang naik.
Jika Anda menggunakan kayu pinus dari Amerika maka ada dua jenis yang perlu diketahui. Pertama adalah yellow pine yang memiliki tingkat kekerasan lebih tinggi sehingga proses pemotongan lebih sulit.
Jenis kayu pinus yang satu lagi adalah eastern white pine yang sangat mudah dipotong dan penyerapan cat lebih tinggi. Eastern white pine inilah jenis kayu pinus yang banyak kita jumpai di Indonesia.
Pada proses finishing kayu pinus Anda juga perlu memperhatikan tingkat kelembabannya. Potongan kayu pinus biasanya dijual lebih lembab daripada standar aslinya. Jika kayu pinus masih lembab maka akan menghasilkan jamur setelah proses finishing selesai.
Dilihat sifat kayu pinus ini maka proses persiapan kayu hingga selesai dicat tidaklah mudah. Banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum Anda memulai pengecatan. PAda artikel ini Anda akan mendapatkan rahasia cara mudahnya.
Tips Cara Finishing Kayu Pinus Menjadi Lebih Mudah
Kelembaban kayu, ukuran pori kayu yang besar, pengamplasan hingga aplikasi cat adalah masalah yang akan Anda hadapi selama proses finishing kayu pinus. Anda perlu melakukan langkah demi selangkah menyempurnakan kayu pinus agar siap di finishing.
Cara mudah yang bisa Anda lakukan adalah mengikuti beberapa tips berikut ini:
- Mengatasi kelembaban kayu
Langkah pertama adalah menghadapi kelembaban kayu. Kayu pinus biasanya melalui proses kiln dry sebelum dijual dan sayangnya tidak optimal. Kebanyakan pekerja kayu akan langsung mengolah kayu yang baru saja sampai, namun hal ini tidak bekerja dengan baik pada kayu pinus.
Cara yang lebih baik adalah Anda perlu memilih kayu pinus di tempat penjualan. Pilihlah kayu pinus yang tidak memiliki banyak mata kayu. Pilih juga kayu yang dijual dengan penyimpanan sistem stacking, cara ini tentu akan menurunkan tingkat kelembaban dalam kayu pinus.
Setelah Anda mendapatkan kayu di ruang kerja, jemur terlebih dahulu selama satu hari. Pastikan pada hari itu kayu terkena panas matahari. Baru Anda bisa mengerjakannya pada malam hari atau esok harinya.
- Mengatasi resin kayu pinus
Resin memiliki reputasi tinggi dengan resin kayu yang akan muncul pada permukaannya. Biasanya banyak muncul pada area mata kayu sehingga warnanya akan lebih hitam dan sulit disamakan dengan cat.
Satu-satunya cara untuk mengatasi resin kayu pinus adalah dengan bleaching kayu. Beberapa orang akan menggunakan bahan kimia seperti pemutih pakaian namun itu tidak akan bekerja dengan baik.
Gunakanlah pemutih kayu khusus seperti White Agent 250 yang akan menyamarkan noda tersebut. Proses aplikasinya sangat mudah, campurkan WA250 dengan air kemudian oleskan dengan kuas pada bagian resin kayu pinus.
Diamkan bahan agar bekerja selama beberapa jam kemudian baru akan terlihat hasilnya. Jika warna masih kurang tersamarkan aplikasi bleaching beberapa kali. Cara ini akan menyamakan seluruh warna kayu pinus dan menghindari warna belang setelah finishing.
- Pastikan menggunakan amplas yang tepat
Proses pengamplasan tidak berbeda jauh dengan proses pemotongan menggunakan pisau. Hanya saja disini Anda akan menggunakan grit amplas untuk menghilangkan kotoran dan bulu kayu pinus.
Amplas yang digunakan harus tetap baru dan tidak halus. Ketika Anda merasakan bahwa amplas sudah halus segera ganti dengan yang baru. Amplas halus akan merusak mesin amplas dan membuat permukaan kayu pinus rusak.
Ukuran grit amplas juga harus dipilih dengan benar. Misalnya jika Anda akan menghaluskan permukaan kayu yang belum di finishing mulailah dengan amplas kasar. Amplas dengan grit ukuran kecil seperti 120 adalah tepat.
Setelah permukaan kayu memulai halus beralihlah grit yang lebih besar dan satu ukuran di bawah grit sebelumnya. Begitu seterusnya perubahan grit amplas hingga Anda mencapai permukaan halus sesuai yang dibutuhkan.
Jika Anda menggunakan ukuran grit yang tidak berurutan maka selain boros amplas permukaan kayu pinus tidak akan cepat halus. Pastikan juga arah pengamplasan tepat. Arah harus sesuai dengan arah serat kayu, jika tidak permukaan akan halus.
Jika Anda menggunakan mesin amplas berhati-hatilah untuk tidak menggunakan kecepatan yang terlalu tinggi dan menggerakannya dengan salah. Kayu pinus sangat mudah terbakar dengan mesin amplas, jadi pastikan gerakan dan kecepatan mesin di angka yang sesuai.
- Ruang kerja yang bersih
Baik itu finishing natural dan warna solid, area kerja untuk finishing haruslah bersih. Proses pengamplasan sebaiknya dilakukan di luar kecuali pengamplasan antar lapisan finishing. demu amplas sangat berpengaruh dengan hasil finishing yang kotor.
Ruangan yang digunakan juga harus terang, Anda tidak dapat dilihat apakah finishing sudah merata di ruangan yang gelap. Jika Anda memiliki kipas maka matikan karena akan menerbangkan semua debu ruangan ke permukaan cat yang masih basah.
Sirkulasi udara wajib diperbaiki, apabila Anda menggunakan cat yang mengandung solvent maka akan sangat berbahaya jika tidak terhirup ke dalam pernapasan. Sirkulasi udara akan membantu pengeringan cat dan mengamankan ruangan dari gas yang dikeluarkan oleh cat.
- Menggunakan cat dasar kayu
Menutup pori kayu adalah hal yang wajib untuk finishing kayu pinus. Langkah ini untuk menghindari naiknya minyak kayu yang tidak dapat dihilangkan kemudian. Cat dasar kayu adalah cat yang akan menutup pori kayu pinus dengan sempurna.
Jenis cat dasar kayu yang digunakan bervariasi tergantung dengan hasil finishing yang digunakan. Anda bisa menggunakan wood filler atau wood putty (dempul kayu). Jika ingin hasil warna transparan Anda bisa menggunakan sanding sealer.
Umumnya para pengrajin memilih sanding sealer karena hasilnya yang transparan and akan mengunci pori kayu dengan sempurna. Anda bisa menggunakan BioColours sanding sealer yang merupakan cat dasar kayu water based dengan cara aplikasi paling mudah.
Pertama pastikan permukaan kayu sudah halus dan bebas kotoran. Campurkan BioColours sanding sealer dengan air dan aduk merata. Semprotkan cat merta ke seluruh permukaan kayu kemudian tunggu lapisan mengering selama 60 menit tanpa dijemur.
Lanjutkan dengan pengamplasan ambang dengan kertas amplas grit 400 bersihkan debu bekas pengamplasan. Anda bisa langsung mengaplikasikan pernis dan plitur kayu diatas sanding sealer yang telah mengering. Hasilnya minyak kayu tidak akan naik dan finishing lebih merata.
Rekomendasi Untuk Anda
- Ingin Cat Sangkar Burung yang Aman? Temukan Jawabannya Disini
- Finishing Kayu Kelapa Tidak Harus Sulit, Lihat Di Sini!
- Jangan Salah Memilih Warna Cat Kayu Rumah Minimalis, Ini Caranya
- Mau Punya Kursi Anak Kayu yang Menarik? Yuk Cek Caranya Di Sini
- Ingin Berhasil Mengaplikasikan Cat Duco Kayu Warna Putih? Intip Disini
- Bingung Cari Plitur Kayu Transparan Kursi Jati Lebaran? Ikuti Tips Memilihnya Disini
Pilihan Menarik Lainnya
- Menciptakan Efek Kayu Terbakar Pada Kayu Pinus
- Memilih Pewarna Transparan Kayu Pinus dan Teknik Aplikasinya
- Kayu Pinus di Rumah Terserang Jamur? Cat Ini Solusinya
- Cara Mengeluarkan Serat Kayu Pada Rak Kayu Pinus
- Mudah! Cara Menyamarkan Jamur Blue Stain pada Kayu Pinus
- Pilih Mana, Open Pore atau Close Pore?
- Finishing Kayu Pinus untuk Kursi Bergaya Kontemporer
- Memahami Kayu Pinus dan Cara Finishingnya
- Finishing Dengan Cat Kayu Kuas
- Jual Bahan Bleaching Kayu WA 250 Bagus Untuk Kayu Pinus
- Ini Dia Kimia Pemutih Pinus Paling Dicari
- Aplikasi Varnish Pada Kayu Pinus untuk Furniture Interior