Anda pasti pernah mengalami kebingungan akan memberikan lapisan furnitur pada proyek kayu yang telah Anda ciptakan. Finishing adalah tahapan terakhir sebelum furnitur digunakan atau dipamerkan bahkan dijual. Salah langkah dalam memberikan cat pada furnitur maka akan fatal jadinya. Mungkin di awal Anda sudah memiliki bayangan akan memberikan finishing warna apa dan juga jenis apa namun setelah furnitur jadi Anda justru bingung karena ada banyak pilihan warna dan cat yang bisa Anda pilih. Satu hal yang harus Anda ketahui sebelum memilih warna yaitu aplikasi close pore dan juga aplikasi open pore. Anda harus pastikan apakah Anda akan memilih finishing dengan pori-pori tertutup atau hanya dengan pori terbuka. Finishing dengan pori tertutup Anda berarti harus menutup semua pori kayu dengan wood filler atau dempul. Pori kayu akan tertutup dan Anda akan mendapatkan jenis finishing yang halus dan juga rata. Berlawanan dengan finishing close pore, finishing open pore tidak akan mengharuskan Anda menggunakan wood filler atau dempul untuk menutup pori furnitur. Pori kayu akan tetap ditutup namun untuk pengisiannya hanya membutuhkan lapisan cat yang berfungsi sebagai base coat yaitu sanding sealer atau Anda juga bisa langsung menutupnya dengan cat. Anda bisa memilih jenis finishing tergantung dengan jenis kayu yang digunakan. Karena jika Anda menggunakan finishing pada jenis kayu yang tidak tepat akan mempengaruhi dari ketahanan dari kayu. Anda harus ingat bahwa finishing bukan hanya soal memberikan warna pada furnitur namun juga memberikan perlindungan dalam jangka panjang. Dalam artikel ini akan dijelaskan jenis kayu apa saja yang cocok sesuai dengan finishing close pore atau open pore sesuai dengan jenis kayu. Jenis Kayu Untuk Finishing Close Pore atau Open Pore Ada banyak sekali jenis kayu yang tumbuh di hutan Indonesia, namun untuk memilih bahan finishing dan jenis finishing yang tepat Anda bisa menyesuaikan dengan karakteristik dari kualitas khususnya jenis pori kayu tersebut. Berikut ini beberapa jenis kayu yang cocok digunakan pada finishing open pore atau close pore yang bisa Anda praktekan terlebih jika Anda akan memiliki kayu tersebut. • Kayu jati Anda memiliki kayu jati artinya Anda memiliki banyak nilai seni. Serat kayu jati adalah paling indah dibandingkan dengan jenis kayu yang lainnya. Anda bisa menggunakan kayu jati dengan finishng open pore. Anda tidak perlu menutup pori kayu dengan wood filler atau bahkan dempul karena kayu jati memiliki resin yang tidak disukai oleh serangga. Jadi finishing open pore akan memberikan tampilan yang sangat menarik. • Kayu mahoni Warna kayu yang kemerahan dengan pori yang lembut membuat jenis kayu mahoni cocok untuk finishing close pore. Kekuatan dan keawetan kayu jati termasuk tingkat III-II jadi Anda membutuhkan finishing close pore untuk menutup pori kayu dan mencegah kelembaban cepat merusak kayu mahoni. • Kayu merbau Sifat kayu merbau sangat keras hampir sama dengan kayu jati. Penggunaannya sering sebagai tinga rumah atau bahkan rangka atap. Kekuatannya tersebut membuat kayu merbau cocok untuk difinishing dengan open pore. Pori kayu merbau cukup besar namun karena kekerasannya Anda bisa menutupnya hanya dengan base coat saja. • Kayu bengkirai Kayu ini seringkali digunakan sebagai furniture, namun pori kayunya lembut dan banyak cacat kayu seperti lubang oleh serangga. Untuk menutupi banyaknya cacat tersebut maka dibutuhkan wood filler atau dempul kayu untuk menutupnya. Pori kayu yang halus juga perlu ditutup dengan filler. Kekuatan kayu yang menjadi salah satu pengaruh mengapa Anda harus menggunakan finishing close pore. Ada banyak sekali jenis kayu yang harus Anda perhatikan pori kayu dan tingkat kekuatannya. Empat jenis kayu di atas adalah sebagai contoh selanjutnya Anda pasti dapat memutuskan akan menggunakan jenis finishing apa pada kayu yang Anda miliki. Cara Aplikasi Finishing Close Pore Finishing close pore mengandalkan finishing menggunakan wood filler atau dempul. Anda harus bisa mengaplikasikan wood filler dengan tepat ke seluruh permukaan kayu dan bukan hanya untuk menutup cacat seperti goresan atau lubang kayu. Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk finishing close pore. 1. Pastikan kayu sudah kering dan siap finishing. 2. Aplikasikan wood filler dengan pisau scrape, jika Anda menggunakan wood filler water based campurkan dengan sedikit air agar lebih mudah untuk diaplikasikan. 3. Oleskan sambil ditekan menggunakan pisau scrape ke seluruh permukaan kayu.Jika terdapat lubang atau goresan Anda bisa mengisi dengan wood filler hingga benar-benar penuh dan tertutup dengan baik. 4. Tunggu wood filler hingga benar-benar mengering biasanya hanya akan memakan waktu selama 20 menit. 5. Amplas permukaan kayu dengan kertas amplas no. 240 sambil ditekan dan pastikan seluruh permukan menjadi halus serta serat kayu terlihat lebih jelas. 6. Langkah selanjutnya Anda bisa menggunakan wood stain sesuai kebutuhan atau sanding sealer untuk finishing warna natural. Cara Aplikasi Finishing Open Pore Jika finishing close pore adalah finishing yang membutuhkan wood filler, pada finishing open pore, Anda bisa langsung mengaplikasikan sanding sealer. Sanding sealer juga memiliki fungsi sebagai base coat yang akan menutup pori kayu namun tidak sepenuhnya. Anda bisa menggunakan finishing dengan cara berikut ini: 1. Pastikan permukaan kayu sudah bersih dan juga kering Anda tentu tidak ingin mendapatkan hasil finishing yang kasar. Gunakan lap sekali lagi untuk memastikan bahwa debu atau kotoran telah pergi. 2. Campurkan sanding sealer dengan bahan pelarut. Disarankan agar Anda menggunakan sanding sealer bebas toxic yang aman. Jadi Anda cukup melarutkan dengan air. 3. Setelah sanding sealer tercampur semprotkan ke seluruh permukaan kayu hingga benar-benar rata. Anda akan mendapatkan lapisan bening yang tipis di atas permukaan kayu. 4. Tunggu sanding sealer mengering hingga sekitar 60 menit saja. Lakukan pengamplasan di tahapan selanjutnya. 5. Amplas menggunakan kertas amplas no, 400 secara ambang saja hingga merata. Pastikan permukaan kayu hingga benar-benar teramplas hingga rata. 6. Anda akan mendapatkan permukaan kayu yang halus dan juga rata setelah aplikasi sanding sealer jika Anda ingin mendapatkan warna transparan langsung gunakan top coat. Jika Anda menggunakan top coat setelah sanding sealer pastikan jika seluruh bagian sudah berish teramplas karena Anda akan mendapatkan lapisan atau tahapan akhir. Anda akan mendapatkan hasil yang maksimal setelah aplikasi top coat benar-benar mengering selama semalaman baru Anda bisa menggunakan furnitur tersebut. Melihat perbedaan dari finishing close pore dan juga open pore manakah yang akan Anda gunakan pada furnitur rumah Anda? Jika Anda akan menggunakan ingat jenis kayu yang akan Anda finishing dan pastikan Anda menggunakan jenis cat yang tepat dan mudah untuk diaplikasikan.

Pilih Mana, Open Pore atau Close Pore?

Anda pasti pernah mengalami kebingungan akan memberikan lapisan furnitur pada proyek kayu yang telah Anda ciptakan. Finishing adalah tahapan terakhir sebelum furnitur digunakan atau dipamerkan bahkan dijual.

Salah langkah dalam memberikan cat pada furnitur maka akan fatal jadinya. Mungkin di awal Anda sudah memiliki bayangan akan memberikan finishing warna apa dan juga jenis apa namun setelah furnitur jadi Anda justru bingung karena ada banyak pilihan warna dan cat yang bisa Anda pilih.

promo produk finishing natural oil dan sanding sealer
Anda pasti pernah mengalami kebingungan akan memberikan lapisan furnitur pada proyek kayu yang telah Anda ciptakan. Finishing adalah tahapan terakhir sebelum furnitur digunakan atau dipamerkan bahkan dijual. Salah langkah dalam memberikan cat pada furnitur maka akan fatal jadinya. Mungkin di awal Anda sudah memiliki bayangan akan memberikan finishing warna apa dan juga jenis apa namun setelah furnitur jadi Anda justru bingung karena ada banyak pilihan warna dan cat yang bisa Anda pilih. Satu hal yang harus Anda ketahui sebelum memilih warna yaitu aplikasi close pore dan juga aplikasi open pore. Anda harus pastikan apakah Anda akan memilih finishing dengan pori-pori tertutup atau hanya dengan pori terbuka.  Finishing dengan pori tertutup Anda berarti harus menutup semua pori kayu dengan wood filler atau dempul. Pori kayu akan tertutup dan Anda akan mendapatkan jenis finishing yang halus dan juga rata. Berlawanan dengan finishing close pore, finishing open pore tidak akan mengharuskan Anda menggunakan wood filler atau dempul untuk menutup pori furnitur. Pori kayu akan tetap ditutup namun untuk pengisiannya hanya membutuhkan lapisan cat yang berfungsi sebagai base coat yaitu sanding sealer atau Anda juga bisa langsung menutupnya dengan cat.  Anda bisa memilih jenis finishing tergantung dengan jenis kayu yang digunakan. Karena jika Anda menggunakan finishing pada jenis kayu yang tidak tepat akan mempengaruhi dari ketahanan dari kayu. Anda harus ingat bahwa finishing bukan hanya soal memberikan warna pada furnitur namun juga memberikan perlindungan dalam jangka panjang.  Dalam artikel ini akan dijelaskan jenis kayu apa saja yang cocok sesuai dengan finishing close pore atau open pore sesuai dengan jenis kayu.  Jenis Kayu Untuk Finishing Close Pore atau Open Pore Ada banyak sekali jenis kayu yang tumbuh di hutan Indonesia, namun untuk memilih bahan finishing dan jenis finishing yang tepat Anda bisa menyesuaikan dengan karakteristik dari kualitas khususnya jenis pori kayu tersebut.  Berikut ini beberapa jenis kayu yang cocok digunakan pada finishing open pore atau close pore yang bisa Anda praktekan terlebih jika Anda akan memiliki kayu tersebut. •Kayu jati Anda memiliki kayu jati artinya Anda memiliki banyak nilai seni. Serat kayu jati adalah paling indah dibandingkan dengan jenis kayu yang lainnya. Anda bisa menggunakan kayu jati dengan finishng open pore.  Anda tidak perlu menutup pori kayu dengan wood filler atau bahkan dempul karena kayu jati memiliki resin yang tidak disukai oleh serangga. Jadi finishing open pore akan memberikan tampilan yang sangat menarik.  •	Kayu mahoni Warna kayu yang kemerahan dengan pori yang lembut membuat jenis kayu mahoni cocok untuk finishing close pore. Kekuatan dan keawetan kayu jati termasuk tingkat III-II jadi Anda membutuhkan finishing close pore untuk menutup pori kayu dan mencegah kelembaban cepat merusak kayu mahoni.  •	Kayu merbau Sifat kayu merbau sangat keras hampir sama dengan kayu jati. Penggunaannya sering sebagai tinga rumah atau bahkan rangka atap. Kekuatannya tersebut membuat kayu merbau cocok untuk difinishing dengan open pore. Pori kayu merbau cukup besar namun karena kekerasannya Anda bisa menutupnya hanya dengan base coat saja.  •	Kayu bengkirai Kayu ini seringkali digunakan sebagai furniture, namun pori kayunya lembut dan banyak cacat kayu seperti lubang oleh serangga. Untuk menutupi banyaknya cacat tersebut maka dibutuhkan wood filler atau dempul kayu untuk menutupnya. Pori kayu yang halus juga perlu ditutup dengan filler. Kekuatan kayu yang menjadi salah satu pengaruh mengapa Anda harus menggunakan finishing close pore.  Ada banyak sekali jenis kayu yang harus Anda perhatikan pori kayu dan tingkat kekuatannya. Empat jenis kayu di atas adalah sebagai contoh selanjutnya Anda pasti dapat memutuskan akan menggunakan jenis finishing apa pada kayu yang Anda miliki.  Cara Aplikasi Finishing Close Pore Finishing close pore mengandalkan finishing menggunakan wood filler atau dempul. Anda harus bisa mengaplikasikan wood filler dengan tepat ke seluruh permukaan kayu dan bukan hanya untuk menutup cacat seperti goresan atau lubang kayu.  Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk finishing close pore.  1.	Pastikan kayu sudah kering dan siap finishing. 2.	Aplikasikan wood filler dengan pisau scrape, jika Anda menggunakan wood filler water based campurkan dengan sedikit air agar lebih mudah untuk diaplikasikan.  3.	Oleskan sambil ditekan menggunakan pisau scrape ke seluruh permukaan kayu.Jika terdapat lubang atau goresan Anda bisa mengisi dengan wood filler hingga benar-benar penuh dan tertutup dengan baik.  4.	Tunggu wood filler hingga benar-benar mengering biasanya hanya akan memakan waktu selama 20 menit.  5.	Amplas permukaan kayu dengan kertas amplas no. 240 sambil ditekan dan pastikan seluruh permukan menjadi halus serta serat kayu terlihat lebih jelas.  6.	Langkah selanjutnya Anda bisa menggunakan wood stain sesuai kebutuhan atau sanding sealer untuk finishing warna natural.  Cara Aplikasi Finishing Open Pore Jika finishing close pore adalah finishing yang membutuhkan wood filler, pada finishing open pore, Anda bisa langsung mengaplikasikan sanding sealer.  Sanding sealer juga memiliki fungsi sebagai base coat yang akan menutup pori kayu namun tidak sepenuhnya. Anda bisa menggunakan finishing dengan cara berikut ini: 1.	Pastikan permukaan kayu sudah bersih dan juga kering Anda tentu tidak ingin mendapatkan hasil finishing yang kasar. Gunakan lap sekali lagi untuk memastikan bahwa debu atau kotoran telah pergi.  2.	Campurkan sanding sealer dengan bahan pelarut. Disarankan agar Anda menggunakan sanding sealer bebas toxic yang aman. Jadi Anda cukup melarutkan dengan air.  3.	Setelah sanding sealer tercampur semprotkan ke seluruh permukaan kayu hingga benar-benar rata. Anda akan mendapatkan lapisan bening yang tipis di atas permukaan kayu.  4.	Tunggu sanding sealer mengering hingga sekitar 60 menit saja. Lakukan pengamplasan di tahapan selanjutnya.  5.	Amplas menggunakan kertas amplas no, 400 secara ambang saja hingga merata. Pastikan permukaan kayu hingga benar-benar teramplas hingga rata.  6.	Anda akan mendapatkan permukaan kayu yang halus dan juga rata setelah aplikasi sanding sealer jika Anda ingin mendapatkan warna transparan langsung gunakan top coat.  Jika Anda menggunakan top coat setelah sanding sealer pastikan jika seluruh bagian sudah berish teramplas karena Anda akan mendapatkan lapisan atau tahapan akhir.  Anda akan mendapatkan hasil yang maksimal setelah aplikasi top coat benar-benar mengering selama semalaman baru Anda bisa menggunakan furnitur tersebut.  Melihat perbedaan dari finishing close pore dan juga open pore manakah yang akan Anda gunakan pada furnitur rumah Anda? Jika Anda akan menggunakan ingat jenis kayu yang akan Anda finishing dan pastikan Anda menggunakan jenis cat yang tepat dan mudah untuk diaplikasikan.
Pori kayu dilihat dari dekat.

Satu hal yang harus Anda ketahui sebelum memilih warna yaitu aplikasi close pore dan juga aplikasi open pore. Anda harus pastikan apakah Anda akan memilih finishing dengan pori-pori tertutup atau hanya dengan pori terbuka.

Finishing dengan pori tertutup Anda berarti harus menutup semua pori kayu dengan wood filler atau dempul. Pori kayu akan tertutup dan Anda akan mendapatkan jenis finishing yang halus dan juga rata.

Berlawanan dengan finishing close pore, finishing open pore tidak akan mengharuskan Anda menggunakan wood filler atau dempul untuk menutup pori furnitur. Pori kayu akan tetap ditutup namun untuk pengisiannya hanya membutuhkan lapisan cat yang berfungsi sebagai base coat yaitu sanding sealer atau Anda juga bisa langsung menutupnya dengan cat.

Anda bisa memilih jenis finishing tergantung dengan jenis kayu yang digunakan. Karena jika Anda menggunakan finishing pada jenis kayu yang tidak tepat akan mempengaruhi dari ketahanan dari kayu. Anda harus ingat bahwa finishing bukan hanya soal memberikan warna pada furnitur namun juga memberikan perlindungan dalam jangka panjang.

promo produk biovarnish sanding sealer

Dalam artikel ini akan dijelaskan jenis kayu apa saja yang cocok sesuai dengan finishing close pore atau open pore sesuai dengan jenis kayu.

Jenis Kayu Untuk Finishing Close Pore atau Open Pore

Ada banyak sekali jenis kayu yang tumbuh di hutan Indonesia, namun untuk memilih bahan finishing dan jenis finishing yang tepat Anda bisa menyesuaikan dengan karakteristik dari kualitas khususnya jenis pori kayu tersebut.

Berikut ini beberapa jenis kayu yang cocok digunakan pada finishing open pore atau close pore yang bisa Anda praktekan terlebih jika Anda akan memiliki kayu tersebut.

  • Kayu jati

Anda memiliki kayu jati artinya Anda memiliki banyak nilai seni. Serat kayu jati adalah paling indah dibandingkan dengan jenis kayu yang lainnya. Anda bisa menggunakan kayu jati dengan finishng open pore.

Anda tidak perlu menutup pori kayu dengan wood filler atau bahkan dempul karena kayu jati memiliki resin yang tidak disukai oleh serangga. Jadi finishing open pore akan memberikan tampilan yang sangat menarik.

  • Kayu mahoni

Warna kayu yang kemerahan dengan pori yang lembut membuat jenis kayu mahoni cocok untuk finishing close pore. Kekuatan dan keawetan kayu jati termasuk tingkat III-II jadi Anda membutuhkan finishing close pore untuk menutup pori kayu dan mencegah kelembaban cepat merusak kayu mahoni.

  • Kayu merbau

Sifat kayu merbau sangat keras hampir sama dengan kayu jati. Penggunaannya sering sebagai tinga rumah atau bahkan rangka atap. Kekuatannya tersebut membuat kayu merbau cocok untuk difinishing dengan open pore. Pori kayu merbau cukup besar namun karena kekerasannya Anda bisa menutupnya hanya dengan base coat saja.

  • Kayu bengkirai

Kayu ini seringkali digunakan sebagai furniture, namun pori kayunya lembut dan banyak cacat kayu seperti lubang oleh serangga. Untuk menutupi banyaknya cacat tersebut maka dibutuhkan wood filler atau dempul kayu untuk menutupnya. Pori kayu yang halus juga perlu ditutup dengan filler. Kekuatan kayu yang menjadi salah satu pengaruh mengapa Anda harus menggunakan finishing close pore.

Ada banyak sekali jenis kayu yang harus Anda perhatikan pori kayu dan tingkat kekuatannya. Empat jenis kayu di atas adalah sebagai contoh selanjutnya Anda pasti dapat memutuskan akan menggunakan jenis finishing apa pada kayu yang Anda miliki.

Cara Aplikasi Finishing Close Pore

Finishing close pore mengandalkan finishing menggunakan wood filler atau dempul. Anda harus bisa mengaplikasikan wood filler dengan tepat ke seluruh permukaan kayu dan bukan hanya untuk menutup cacat seperti goresan atau lubang kayu.

Anda pasti pernah mengalami kebingungan akan memberikan lapisan furnitur pada proyek kayu yang telah Anda ciptakan. Finishing adalah tahapan terakhir sebelum furnitur digunakan atau dipamerkan bahkan dijual. Salah langkah dalam memberikan cat pada furnitur maka akan fatal jadinya. Mungkin di awal Anda sudah memiliki bayangan akan memberikan finishing warna apa dan juga jenis apa namun setelah furnitur jadi Anda justru bingung karena ada banyak pilihan warna dan cat yang bisa Anda pilih. Satu hal yang harus Anda ketahui sebelum memilih warna yaitu aplikasi close pore dan juga aplikasi open pore. Anda harus pastikan apakah Anda akan memilih finishing dengan pori-pori tertutup atau hanya dengan pori terbuka.  Finishing dengan pori tertutup Anda berarti harus menutup semua pori kayu dengan wood filler atau dempul. Pori kayu akan tertutup dan Anda akan mendapatkan jenis finishing yang halus dan juga rata. Berlawanan dengan finishing close pore, finishing open pore tidak akan mengharuskan Anda menggunakan wood filler atau dempul untuk menutup pori furnitur. Pori kayu akan tetap ditutup namun untuk pengisiannya hanya membutuhkan lapisan cat yang berfungsi sebagai base coat yaitu sanding sealer atau Anda juga bisa langsung menutupnya dengan cat.  Anda bisa memilih jenis finishing tergantung dengan jenis kayu yang digunakan. Karena jika Anda menggunakan finishing pada jenis kayu yang tidak tepat akan mempengaruhi dari ketahanan dari kayu. Anda harus ingat bahwa finishing bukan hanya soal memberikan warna pada furnitur namun juga memberikan perlindungan dalam jangka panjang.  Dalam artikel ini akan dijelaskan jenis kayu apa saja yang cocok sesuai dengan finishing close pore atau open pore sesuai dengan jenis kayu.  Jenis Kayu Untuk Finishing Close Pore atau Open Pore Ada banyak sekali jenis kayu yang tumbuh di hutan Indonesia, namun untuk memilih bahan finishing dan jenis finishing yang tepat Anda bisa menyesuaikan dengan karakteristik dari kualitas khususnya jenis pori kayu tersebut.  Berikut ini beberapa jenis kayu yang cocok digunakan pada finishing open pore atau close pore yang bisa Anda praktekan terlebih jika Anda akan memiliki kayu tersebut. •Kayu jati Anda memiliki kayu jati artinya Anda memiliki banyak nilai seni. Serat kayu jati adalah paling indah dibandingkan dengan jenis kayu yang lainnya. Anda bisa menggunakan kayu jati dengan finishng open pore.  Anda tidak perlu menutup pori kayu dengan wood filler atau bahkan dempul karena kayu jati memiliki resin yang tidak disukai oleh serangga. Jadi finishing open pore akan memberikan tampilan yang sangat menarik.  •	Kayu mahoni Warna kayu yang kemerahan dengan pori yang lembut membuat jenis kayu mahoni cocok untuk finishing close pore. Kekuatan dan keawetan kayu jati termasuk tingkat III-II jadi Anda membutuhkan finishing close pore untuk menutup pori kayu dan mencegah kelembaban cepat merusak kayu mahoni.  •	Kayu merbau Sifat kayu merbau sangat keras hampir sama dengan kayu jati. Penggunaannya sering sebagai tinga rumah atau bahkan rangka atap. Kekuatannya tersebut membuat kayu merbau cocok untuk difinishing dengan open pore. Pori kayu merbau cukup besar namun karena kekerasannya Anda bisa menutupnya hanya dengan base coat saja.  •	Kayu bengkirai Kayu ini seringkali digunakan sebagai furniture, namun pori kayunya lembut dan banyak cacat kayu seperti lubang oleh serangga. Untuk menutupi banyaknya cacat tersebut maka dibutuhkan wood filler atau dempul kayu untuk menutupnya. Pori kayu yang halus juga perlu ditutup dengan filler. Kekuatan kayu yang menjadi salah satu pengaruh mengapa Anda harus menggunakan finishing close pore.  Ada banyak sekali jenis kayu yang harus Anda perhatikan pori kayu dan tingkat kekuatannya. Empat jenis kayu di atas adalah sebagai contoh selanjutnya Anda pasti dapat memutuskan akan menggunakan jenis finishing apa pada kayu yang Anda miliki.  Cara Aplikasi Finishing Close Pore Finishing close pore mengandalkan finishing menggunakan wood filler atau dempul. Anda harus bisa mengaplikasikan wood filler dengan tepat ke seluruh permukaan kayu dan bukan hanya untuk menutup cacat seperti goresan atau lubang kayu.  Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk finishing close pore.  1.	Pastikan kayu sudah kering dan siap finishing. 2.	Aplikasikan wood filler dengan pisau scrape, jika Anda menggunakan wood filler water based campurkan dengan sedikit air agar lebih mudah untuk diaplikasikan.  3.	Oleskan sambil ditekan menggunakan pisau scrape ke seluruh permukaan kayu.Jika terdapat lubang atau goresan Anda bisa mengisi dengan wood filler hingga benar-benar penuh dan tertutup dengan baik.  4.	Tunggu wood filler hingga benar-benar mengering biasanya hanya akan memakan waktu selama 20 menit.  5.	Amplas permukaan kayu dengan kertas amplas no. 240 sambil ditekan dan pastikan seluruh permukan menjadi halus serta serat kayu terlihat lebih jelas.  6.	Langkah selanjutnya Anda bisa menggunakan wood stain sesuai kebutuhan atau sanding sealer untuk finishing warna natural.  Cara Aplikasi Finishing Open Pore Jika finishing close pore adalah finishing yang membutuhkan wood filler, pada finishing open pore, Anda bisa langsung mengaplikasikan sanding sealer.  Sanding sealer juga memiliki fungsi sebagai base coat yang akan menutup pori kayu namun tidak sepenuhnya. Anda bisa menggunakan finishing dengan cara berikut ini: 1.	Pastikan permukaan kayu sudah bersih dan juga kering Anda tentu tidak ingin mendapatkan hasil finishing yang kasar. Gunakan lap sekali lagi untuk memastikan bahwa debu atau kotoran telah pergi.  2.	Campurkan sanding sealer dengan bahan pelarut. Disarankan agar Anda menggunakan sanding sealer bebas toxic yang aman. Jadi Anda cukup melarutkan dengan air.  3.	Setelah sanding sealer tercampur semprotkan ke seluruh permukaan kayu hingga benar-benar rata. Anda akan mendapatkan lapisan bening yang tipis di atas permukaan kayu.  4.	Tunggu sanding sealer mengering hingga sekitar 60 menit saja. Lakukan pengamplasan di tahapan selanjutnya.  5.	Amplas menggunakan kertas amplas no, 400 secara ambang saja hingga merata. Pastikan permukaan kayu hingga benar-benar teramplas hingga rata.  6.	Anda akan mendapatkan permukaan kayu yang halus dan juga rata setelah aplikasi sanding sealer jika Anda ingin mendapatkan warna transparan langsung gunakan top coat.  Jika Anda menggunakan top coat setelah sanding sealer pastikan jika seluruh bagian sudah berish teramplas karena Anda akan mendapatkan lapisan atau tahapan akhir.  Anda akan mendapatkan hasil yang maksimal setelah aplikasi top coat benar-benar mengering selama semalaman baru Anda bisa menggunakan furnitur tersebut.  Melihat perbedaan dari finishing close pore dan juga open pore manakah yang akan Anda gunakan pada furnitur rumah Anda? Jika Anda akan menggunakan ingat jenis kayu yang akan Anda finishing dan pastikan Anda menggunakan jenis cat yang tepat dan mudah untuk diaplikasikan.
Aplikasi wood filler untuk finishing close pore.

Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk finishing close pore.

  1. Pastikan kayu sudah kering dan siap finishing.
  2. Aplikasikan wood filler dengan pisau scrape, jika Anda menggunakan wood filler water based campurkan dengan sedikit air agar lebih mudah untuk diaplikasikan.
  3. Oleskan sambil ditekan menggunakan pisau scrape ke seluruh permukaan kayu.Jika terdapat lubang atau goresan Anda bisa mengisi dengan wood filler hingga benar-benar penuh dan tertutup dengan baik.
  4. Tunggu wood filler hingga benar-benar mengering biasanya hanya akan memakan waktu selama 20 menit.
  5. Amplas permukaan kayu dengan kertas amplas no. 240 sambil ditekan dan pastikan seluruh permukan menjadi halus serta serat kayu terlihat lebih jelas.
  6. Langkah selanjutnya Anda bisa menggunakan wood stain sesuai kebutuhan atau sanding sealer untuk finishing warna natural.

Cara Aplikasi Finishing Open Pore

Jika finishing close pore adalah finishing yang membutuhkan wood filler, pada finishing open pore, Anda bisa langsung mengaplikasikan sanding sealer.

Anda pasti pernah mengalami kebingungan akan memberikan lapisan furnitur pada proyek kayu yang telah Anda ciptakan. Finishing adalah tahapan terakhir sebelum furnitur digunakan atau dipamerkan bahkan dijual. Salah langkah dalam memberikan cat pada furnitur maka akan fatal jadinya. Mungkin di awal Anda sudah memiliki bayangan akan memberikan finishing warna apa dan juga jenis apa namun setelah furnitur jadi Anda justru bingung karena ada banyak pilihan warna dan cat yang bisa Anda pilih. Satu hal yang harus Anda ketahui sebelum memilih warna yaitu aplikasi close pore dan juga aplikasi open pore. Anda harus pastikan apakah Anda akan memilih finishing dengan pori-pori tertutup atau hanya dengan pori terbuka. Finishing dengan pori tertutup Anda berarti harus menutup semua pori kayu dengan wood filler atau dempul. Pori kayu akan tertutup dan Anda akan mendapatkan jenis finishing yang halus dan juga rata. Berlawanan dengan finishing close pore, finishing open pore tidak akan mengharuskan Anda menggunakan wood filler atau dempul untuk menutup pori furnitur. Pori kayu akan tetap ditutup namun untuk pengisiannya hanya membutuhkan lapisan cat yang berfungsi sebagai base coat yaitu sanding sealer atau Anda juga bisa langsung menutupnya dengan cat. Anda bisa memilih jenis finishing tergantung dengan jenis kayu yang digunakan. Karena jika Anda menggunakan finishing pada jenis kayu yang tidak tepat akan mempengaruhi dari ketahanan dari kayu. Anda harus ingat bahwa finishing bukan hanya soal memberikan warna pada furnitur namun juga memberikan perlindungan dalam jangka panjang. Dalam artikel ini akan dijelaskan jenis kayu apa saja yang cocok sesuai dengan finishing close pore atau open pore sesuai dengan jenis kayu. Jenis Kayu Untuk Finishing Close Pore atau Open Pore Ada banyak sekali jenis kayu yang tumbuh di hutan Indonesia, namun untuk memilih bahan finishing dan jenis finishing yang tepat Anda bisa menyesuaikan dengan karakteristik dari kualitas khususnya jenis pori kayu tersebut. Berikut ini beberapa jenis kayu yang cocok digunakan pada finishing open pore atau close pore yang bisa Anda praktekan terlebih jika Anda akan memiliki kayu tersebut. • Kayu jati Anda memiliki kayu jati artinya Anda memiliki banyak nilai seni. Serat kayu jati adalah paling indah dibandingkan dengan jenis kayu yang lainnya. Anda bisa menggunakan kayu jati dengan finishng open pore. Anda tidak perlu menutup pori kayu dengan wood filler atau bahkan dempul karena kayu jati memiliki resin yang tidak disukai oleh serangga. Jadi finishing open pore akan memberikan tampilan yang sangat menarik. • Kayu mahoni Warna kayu yang kemerahan dengan pori yang lembut membuat jenis kayu mahoni cocok untuk finishing close pore. Kekuatan dan keawetan kayu jati termasuk tingkat III-II jadi Anda membutuhkan finishing close pore untuk menutup pori kayu dan mencegah kelembaban cepat merusak kayu mahoni. • Kayu merbau Sifat kayu merbau sangat keras hampir sama dengan kayu jati. Penggunaannya sering sebagai tinga rumah atau bahkan rangka atap. Kekuatannya tersebut membuat kayu merbau cocok untuk difinishing dengan open pore. Pori kayu merbau cukup besar namun karena kekerasannya Anda bisa menutupnya hanya dengan base coat saja. • Kayu bengkirai Kayu ini seringkali digunakan sebagai furniture, namun pori kayunya lembut dan banyak cacat kayu seperti lubang oleh serangga. Untuk menutupi banyaknya cacat tersebut maka dibutuhkan wood filler atau dempul kayu untuk menutupnya. Pori kayu yang halus juga perlu ditutup dengan filler. Kekuatan kayu yang menjadi salah satu pengaruh mengapa Anda harus menggunakan finishing close pore. Ada banyak sekali jenis kayu yang harus Anda perhatikan pori kayu dan tingkat kekuatannya. Empat jenis kayu di atas adalah sebagai contoh selanjutnya Anda pasti dapat memutuskan akan menggunakan jenis finishing apa pada kayu yang Anda miliki. Cara Aplikasi Finishing Close Pore Finishing close pore mengandalkan finishing menggunakan wood filler atau dempul. Anda harus bisa mengaplikasikan wood filler dengan tepat ke seluruh permukaan kayu dan bukan hanya untuk menutup cacat seperti goresan atau lubang kayu. Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk finishing close pore. 1. Pastikan kayu sudah kering dan siap finishing. 2. Aplikasikan wood filler dengan pisau scrape, jika Anda menggunakan wood filler water based campurkan dengan sedikit air agar lebih mudah untuk diaplikasikan. 3. Oleskan sambil ditekan menggunakan pisau scrape ke seluruh permukaan kayu.Jika terdapat lubang atau goresan Anda bisa mengisi dengan wood filler hingga benar-benar penuh dan tertutup dengan baik. 4. Tunggu wood filler hingga benar-benar mengering biasanya hanya akan memakan waktu selama 20 menit. 5. Amplas permukaan kayu dengan kertas amplas no. 240 sambil ditekan dan pastikan seluruh permukan menjadi halus serta serat kayu terlihat lebih jelas. 6. Langkah selanjutnya Anda bisa menggunakan wood stain sesuai kebutuhan atau sanding sealer untuk finishing warna natural. Cara Aplikasi Finishing Open Pore Jika finishing close pore adalah finishing yang membutuhkan wood filler, pada finishing open pore, Anda bisa langsung mengaplikasikan sanding sealer. Sanding sealer juga memiliki fungsi sebagai base coat yang akan menutup pori kayu namun tidak sepenuhnya. Anda bisa menggunakan finishing dengan cara berikut ini: 1. Pastikan permukaan kayu sudah bersih dan juga kering Anda tentu tidak ingin mendapatkan hasil finishing yang kasar. Gunakan lap sekali lagi untuk memastikan bahwa debu atau kotoran telah pergi. 2. Campurkan sanding sealer dengan bahan pelarut. Disarankan agar Anda menggunakan sanding sealer bebas toxic yang aman. Jadi Anda cukup melarutkan dengan air. 3. Setelah sanding sealer tercampur semprotkan ke seluruh permukaan kayu hingga benar-benar rata. Anda akan mendapatkan lapisan bening yang tipis di atas permukaan kayu. 4. Tunggu sanding sealer mengering hingga sekitar 60 menit saja. Lakukan pengamplasan di tahapan selanjutnya. 5. Amplas menggunakan kertas amplas no, 400 secara ambang saja hingga merata. Pastikan permukaan kayu hingga benar-benar teramplas hingga rata. 6. Anda akan mendapatkan permukaan kayu yang halus dan juga rata setelah aplikasi sanding sealer jika Anda ingin mendapatkan warna transparan langsung gunakan top coat. Jika Anda menggunakan top coat setelah sanding sealer pastikan jika seluruh bagian sudah berish teramplas karena Anda akan mendapatkan lapisan atau tahapan akhir. Anda akan mendapatkan hasil yang maksimal setelah aplikasi top coat benar-benar mengering selama semalaman baru Anda bisa menggunakan furnitur tersebut. Melihat perbedaan dari finishing close pore dan juga open pore manakah yang akan Anda gunakan pada furnitur rumah Anda? Jika Anda akan menggunakan ingat jenis kayu yang akan Anda finishing dan pastikan Anda menggunakan jenis cat yang tepat dan mudah untuk diaplikasikan.
Hasil finishing open pore tanpa menutup pori kayu dengan wood filler.

Sanding sealer juga memiliki fungsi sebagai base coat yang akan menutup pori kayu namun tidak sepenuhnya. Anda bisa menggunakan finishing dengan cara berikut ini:

  1. Pastikan permukaan kayu sudah bersih dan juga kering Anda tentu tidak ingin mendapatkan hasil finishing yang kasar. Gunakan lap sekali lagi untuk memastikan bahwa debu atau kotoran telah pergi.
  2. Campurkan sanding sealer dengan bahan pelarut. Disarankan agar Anda menggunakan sanding sealer bebas toxic yang aman. Jadi Anda cukup melarutkan dengan air.
  3. Setelah sanding sealer tercampur semprotkan ke seluruh permukaan kayu hingga benar-benar rata. Anda akan mendapatkan lapisan bening yang tipis di atas permukaan kayu.
  4. Tunggu sanding sealer mengering hingga sekitar 60 menit saja. Lakukan pengamplasan di tahapan selanjutnya.
  5. Amplas menggunakan kertas amplas no, 400 secara ambang saja hingga merata. Pastikan permukaan kayu hingga benar-benar teramplas hingga rata.
  6. Anda akan mendapatkan permukaan kayu yang halus dan juga rata setelah aplikasi sanding sealer jika Anda ingin mendapatkan warna transparan langsung gunakan top coat.

Jika Anda menggunakan top coat setelah sanding sealer pastikan jika seluruh bagian sudah berish teramplas karena Anda akan mendapatkan lapisan atau tahapan akhir.

Anda akan mendapatkan hasil yang maksimal setelah aplikasi top coat benar-benar mengering selama semalaman baru Anda bisa menggunakan furnitur tersebut.

Melihat perbedaan dari finishing close pore dan juga open pore manakah yang akan Anda gunakan pada furnitur rumah Anda? Jika Anda akan menggunakan ingat jenis kayu yang akan Anda finishing dan pastikan Anda menggunakan jenis cat yang tepat dan mudah untuk diaplikasikan.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.