aplikasi wood filler

Mengisi Pori Kayu untuk Hasil Finishing yang Merata

Menggunakan kayu yang berpori besar, artinya Anda harus bekerja lebih keras lagi untuk menutup pori tersebut. Fungsinya adalah agar hasil finishingnya menjadi lebih halus, dimana akan menghasilkan tampilan gloss sempurna. Apabila tidak, tingkat gloss juga berkurang. 

Selain memberikan hasil rata dan halus, pori kayu yang ditutup akan menghambat proses penyerapan kelembaban yang akan merusak kayu. Membuat kayu menjadi mudah lapuk karena kelembaban yang tinggi. Kayu memiliki pori yang besar biasanya termasuk jenis kayu lunak dan biasanya ringan. 

promo produk finishing natural oil dan sanding sealer

Kayu jenis ini antara lain adalah pinus, oak, mahoni dengan tampilan pori besar dan seratnya sangat terlihat. Finishing kayu yang menutup pori ini disebut sebagai close pore yaitu memanfaatkan wood filler yang memiliki ukuran partikel kecil menutup seluruhnya. 

Dibandingkan dengan finishing open pore dimana pori hanya ditutup dengan sanding sealer, prosesnya tidak jauh berbeda. Hanya ada satu tambahan step yaitu menggunakan wood filler saja. Wood filler juga memiliki banyak pilihan warna yang menyesuaikan warna dari kayu atau hasil finishing yang diinginkan. 

Mempersiapan Filler untuk Mengisi Pori Kayu

Wood filler biasanya berbentuk pasta yang cukup padat dan bisa dicampur dengan bahan pelarut untuk mempermudah aplikasinya. Beberapa jenis wood filler pabrikan dijual bersama dengan bahan pelarutnya agar mudah untuk proses aplikasi. Disaat yang bersamaan, membeli wood filler yang satu paket ini akan menghemat pengeluaran. 

Banyak yang mengira bahwa wood filler adalah dempul kayu, walaupun pada kenyataannya keduanya berbeda. Wood filler memiliki partikel berukuran lebih kecil dibandingkan dempul atau kerap disebut sebagai wood putty. Untuk mendapatkan wood filler yang tepat, Anda harus mencobanya di atas permukaan kayu. 

promo produk biovarnish sanding sealer

Apabila Anda menangani proyek berjumlah banyak sebaiknya minta sampel dan tentukan manakah wood filler yang tepat. Baik dari segi warna, proses kering yang cepat serta bagaimana kekuatannya dalam mengisi pori kayu. Setidaknya saat kering dan diamplas lebih mudah tidak mengelupas. 

Memilih Warna pada Wood Filler

Sesuai dengan keinginan, Anda bisa memilih wood filler yang memiliki warna. Beberapa pabrik cat biasanya memiliki empat dasar warna yaitu warna jati, mahoni, sungkai, ramin dan juga walnut. Kelima warna tersebut tentu saja tidak selalu sesuai dengan warna yang diinginkan. 

Ada pula tempat yang menjual wood filler secara custom yang memberikan warna beragam tentu dibarengi dengan harga yang tidak murah. Untuk itu sebagai DIY setidaknya Anda harus pintar mengakali bagaimana cara mendapatkan warna yang tepat. 

Nah untuk mendapatkan warna yang sesuai, pilih wood filler dengan warna yang hampir mirip sesuai dengan hasil yang diinginkan. Kemudian campurkan wood filler sedikit dengan wood stain agar warnanya nanti sama. 

Langkah ini perlu percobaan sebelumnya sehingga warna yang dihasilkan bisa tepat. Jika tidak warna justru akan terlalu pekat. Catat berapa jumlah wood stain yang dibutuhkan untuk mendapatkan warna yang sesuai. Kemudian terapkan pada kayu, apakah terjadi perubahan warna, jika tidak Anda bisa menggunakan resep tersebut. 

Mengaplikasikan Wood Filler pada Permukaan Kayu

mengaplikasikan wood filler

Kini saatnya untuk mengaplikasikan wood filler pada permukaan kayu. Langkah umum yang dilakukan biasanya adalah melarutkan, mengaplikasikan, menunggu kering dan mengamplas. Keempat langkah tersebut harus diaplikasikan perlahan sehingga wood filler bisa menutup seluruh pori secara maksimal. 

Sebelum diaplikasikan, permukaan kayu terlebih dahulu harus dipersiapkan. Sehingga pori kayu terbuka, bebas debu yang menyumbat dan proses pengeringan berjalan lebih mudah. Debu yang mengotori juga akan menghasilkan tampilan kayu menjadi kotor. Cara membersihkan bisa dengan diamplas kemudian bersihkan debu amplas dengan kain. 

Apabila debu dan kotoran sudah selesai dibersihkan, ikuti langkah aplikasinya berikut ini. 

Cara Mencampurkan Wood Filler 

Jika menggunakan wood filler solvent, maka Anda membutuhkan thinner sebagai bahan pelarut. Namun apabila wood filler yang digunakan adalah water based maka bahan pelarut yang dibutuhkan adalah air. Proses pelarutan harus sesuai dengan jenis wood filler yang digunakan jika tidak maka bahan tidak dapat bercampur. 

Baca petunjuk pada kemasan terlebih dahulu kemudian baru lanjutkan dengan mencampurkannya. Perhatikan jumlah bahan pelarut yang ditambahkan. Jangan sampai wood filler berubah terlalu encer karena tidak dapat diaplikasikan. Tambahkan bahan pelarut sedikit demi sedikit saja. 

Aduk merata, jangan sampai wood filler masih muncul endapan. Biasakan setiap kali akan diaplikasikan aduk kembali wood filler karena biasanya akan mengendap. Campurkan pada wadah yang terpisah dan bersih. 

Cara Mengaplikasikan Wood Filler

Ada dua alat yang bisa digunakan untuk mengaplikasikan wood filler. Pertama adalah kain, kedua adalah scrape. Kedua alat ini bisa digunakan secara bergantian tergantung dengan jenis permukaan kayu. Kain biasa digunakan pada permukaan kayu yang merata dan luas. Sedangkan scrape digunakan untuk aplikasi siku luar dan dalam. 

Proses pengaplikasian wood filler dengan kain sebaiknya sambil ditekan dan lakukan berlawanan arah serat. Fungsinya agar seluruh bahan masih ke pori kayu. Pastikan Anda menggunakan kain katun yang kering dan juga bersih. Kain ini tidak akan menyerap terlalu banyak air dan bisa mengaplikasikan dengan mudah. 

Selanjutnya pada bagian siku luar atau dalam, ambil sedikit wood filler dengan scrape. Aplikasikan sambil ditekan seperti menguas dan ratakan. Pada bagian ujung furniture kayu yang memiliki pori lebih besar isi lebih banyak. Jangan takut tidak rapi karena nanti Anda akan mengamplasnya. 

Proses Pengeringan dan Pengamplasan

Saatnya untuk mengeringkan permukaan kayu yang sudah dilapisi dengan wood filler. Pada jenis wood filler solvent maka dibutuhkan penjemuran di bawah sinar matahari langsung. Fungsinya agar wood filler mengering dengan cepat. Sekitar 20 menit di bawah terik matahari filler akan mengering. 

Berbeda dengan bahan solvent, wood filler water based justru hanya perlu dikeringkan di dalam ruangan. Panas hanya akan mengakibatkan proses pengeringan yang tidak sempurna. Dalam waktu 20 menit di dalam ruangan wood filler akan mengering. 

Jika sudah kering, maka proses pengamplasan harus dilanjutkan. Amplas permukaan kayu yang sudah kering dengan amplas aluminium oxide nomor 240. Pengamplasan harus dilakukan dengan balok kayu agar rata hingga warna kayu dan seratnya terlihat. Pastikan semua teramplas dengan merata.

Tips Aplikasi Wood Filler yang Tepat

Ketika proses pengamplasan selesai, artinya wood filler telah diaplikasikan dengan rata. Langkah selanjutnya adalah membersihkan semua debu dan mengecatnya dengan pernis atau wood stain. Nah walaupun terlihat sangat mudah, seringkali aplikasinya salah dan menghasilkan pengisian pori tidak sempurna. 

Oleh karena itu, untuk mempermudah Anda mendapatkan hasil sempurna ikuti tips di bawah ini. 

  1. Pilih jenis wood filler yang tidak mengelupas dan kuat
  2. Jangan sampai salah memilih warna karena akan berakibat fatal
  3. Ketahui arah serat agar tidak salah mengaplikasikan filler
  4. Pastikan wood filler sudah kering benar sebelum memulai proses pengamplasan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Shopping Cart