cat-kayu-untuk-furniture-wooden

Perbedaan Pernis dan Plitur dan Bahannya Yang Berbahaya

Bagaimana mendapatkan produk yang aman untuk finishing? Kenali dulu perbedaan pernis dan plitur serta bahan yang digunakan di dalamnya.

Banyaknya perusahaan industri di bidang ekspor impor furniture, industri kerajinan menengah di Indonesia serta para penghobi kayu di Indonesia maka banyak pula produk finishing yang dibutuhkan. Produk finishing sudah ada sejak zaman dahulu ketika manusia membutuhkan warna pada lapisan finishing atau furniture. Manusia zaman dahulu masih menggunakan bahan-bahan alami seperti dari arang, kapur, macam-macam jenis tanah atau bahan alami lainnya yang memiliki warna.  Agar bahan warna tersebut mampu menempel pada material maka dibutuhkan bahan perekat yang dibuat dari getah tanaman atau pohon. Ketika dicampurkan pada bahan pewarna maka akan memberikan lapisan warna pada metarial. Hingga saat ini Anda bisa melihat hasilnya dari peninggalan-peninggalan Perbedaan Pernis dan Plitur dan Bahannya Yang Berbahayamesir kuno. Setelah di Mesir, penggunaan bahan cat kemudian berkembang ke wilayah Cina, Jepang dan Amerika yang lebih menekankan warna natural. Natural pigmen yang dihasilknya berasal dari minyak rami mentah. Bahan inilah yang dikenal dengan pernis yaitu bahan finishing dengan hasil warna natural transparan yang terbuat dari resin.

promo produk finishing natural oil dan sanding sealer

Perkembangan bahan finishing kemduain beralih pada abad ke 5 yaitu oleh seniman bernama Leo Batista Alberta yang mencampurkan cat minyak dengan turpetine. Produk ini lalu berkembang pesat di wilayah Eropa. Pada abad ini hingga awal abad ke 19 cat minyak hanya digunakan oleh kaum bangsawan yang memiliki keuangan lebih untuk menghias rumah pada bagian dinding dan juga furniture dengan menyewa seniman mahal. Lalu di abad ke 19, penggunaan cat tidak hanya pada lingkungan seniman sana tetapi sudah diproduksi secara massal dan bsia digunakan oleh siapa saja. Pada abad inilah industri atau pabrik cat berkembang dengan pesat. Di sinilah plitur muncul yaitu bahan finishing alami yang terbuat dari resin serangga  India dan Thailand . Plitur berbeda dengan pernis karena bisa ditambahkan dengan pigment warna sehingga hasilnya tidak hanya warna natural transapran. Perbedaan pernis dan plitur tersebut sudah sangat jelas dan merupakan cikal bakal pembuatan cat dengan bahan kimia yang saat ini banyak digunakan. Di abad ke 20 bahan kimia cat yang digunakan sangat mendominasi di dunia padahal bahan bahan tersebut termasuk berbahaya untuk tubuh manusia. Untuk itu Anda harus lebih mempelajari bahan-bahan tersebut dan efeknya terhadap tubuh manusia.

Mengenal Kandungan Berbahya Pada Pernis dan Plitur

Mengenal beda plitur dengan pernis di atas mengantarkan pada perkembangan teknologi cat di abad ke 20. Pernis dan plitur memiliki hasil akhir yaitu transparan dengan hasil tampilan gloss atau semi gloss. Fungsi utamanya sama yaitu akan memberikan tampilan dan juga perlindungan. Perlindungan yang diberikan pernis dan plitur pada kayu meliputi ketahanan terhadap goresan, perubahan cuaca, serangga dan jamur. Akan tetapi dnegan memberikan perlindungan pada kayu belum tentu memiliki perlindungan pada kesehatan tubuh Anda. Bahan berbahaya tersebut memang dibutuhkan untuk cat agar membuat cat lebih cepat kering, memiliki pigment warna dan juga mudah untuk diaplikasikan.

Waspadai beberapa bahan kimia di bawah ini ketika Anda sedang membeli produk finishing untuk kayu di rumah:

promo produk biovarnish sanding sealer
  1. Perbedaan Pernis dan Plitur dan Bahannya Yang BerbahayaTimbal, bahan kimia timbal adalah bahan yang digunakan untuk memberikan pigment warna pada cat. Salah satu jenis logam berat ini sangat berbahaya dan tidak dibutuhkan dalam tubuh manusia. Jika manusia atau anak-anak tidak sengaja menelan timbal maka akibatnya akan sangat fatal. Bagi anak-anaka timbal akan menimbulkan penurunana kecerdasaan. Sedangkan bagi ibu hamil bsia saja bayi yang dilahirkan prematur atau menjadi cacat. Timbal akan menurunkan sel darah merah pada tubuh sehingga akan menimbulkan sel kanker pada darah (leukimia). Di Indonesia sendiri menurut penelitian yang didanai oleh Eropa mengenai cat yang beredar, terdapat 78 persen merk yang menggunakan timbal di atas 600 ppm. Jumlah tersebut berada di atas ambang batas normal yang ditetapkan di Indonesia. Sedangkan hanya terdapat 15 merk cat saja yang mengandung timbal di bawah 90 ppm.
  2. Merkuri, bahan kimia merkuri sangat terkenal dan banyak digunakan dalam kandungan kosmetik. Bagi Anda para kaum hawa harus lebih selektif lagi dalam menentukan kosmetik yang rendah merkuri. Kini merkuri tidak hanya digunakan dalam kosmetik saja tetapi terdapat dalam kandungan cat. Fungsi merkuri untuk cat adalah untuk membuat cat lebih tahan jamur serta memberikan pigment warna. Salah satu jenis logam berat merkuri ini sangat tidak dibutuhkan dalam tubuh manusia. Tingkat bahaya yang bisa didapatkan dari merkuri ini adalah kanker pada ginjal dan juga hati. Padahal menurut WHO kematian tertinggi dari kanker adalah jenis kanker hati.
  3. Perbedaan Pernis dan Plitur dan Bahannya Yang BerbahayaFormalin, bahan ini haisa digunakan untuk pengawet mayat. Mungkin Anda sering mendengar formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan. Hal itu adalah ilegal dan sangat berbahaya bagi tubuh. Formalin juga digunakan sebagai bahan pembuat cat dimana penyebarannya melalui gas atau uap yang didapatkan ketika cat mengering. Uap tersebut akan dihirup oleh manusia dan mengubahnya menjadi sel kanker terutama kanker pada saluran pernapasan. Formalin adalah senyawa organik yang mengadung hidrogen, oksigen, dan karbon dengan struktur CH2O atau HCHO. Fungsi utama formalin pada cat adalah untuk kemudahan aplikasi. Untuk itu Anda harus lebih waspada terhadap cat yang mengandug formalin tinggi.

Jenis Pernis dan Plitur Yang Lebih Aman

Apakah Anda ingin mendapatkan produk finishing yang bebas dari ketiga bahan di atas? Tentu saja hal itu menjadi sebuah keharusan. Di Eropa saja, penggunaan bahan kimia berbahaya sudah dibuat standar regulasi karena digunakan oleh manusia sebagai pengguna atau pekerja bahan kimia. Menurut standar regulasi European Chemical Agency (ECHA) terdapat 82 jenis bahan kimia berbahaya yang telah dilarang untuk digunakan. Sedangkan di Amerika sendiri terdapat standar regulasi US EPA (Enviromental Protection Agency) yang membuat ambang batas penggunaan VOC (Volatile Organic Compound). VOC adalah bahan kimia berbahaya yang penyebarannya melalui udara sama seperti formalin dan bisa mengakibatkan polusi udara di dalam ruangan. Bayangkan saja jika Anda menggunakan pernis dan plitur yang mengandung bahan kimia tersebut kemudian ruang tidur Anda akan tercemar udaranya, padahal setiap malam Anda akan menghirup udara tersebut.

cat-kayu-untuk-furniture-wooden

Di abad ke 21 ini perkembangan teknologi telah membantu manusia untuk mencapai tahapan penggunaan cat yang lebih baik lagi. Jika di abad ke 20 terkenal dengan cat minyak/ solvent, di abad ke 21 ini masyarakat sudah beralih menggunakan cat kayu water based. Baik pernis dan plitur saat ini  sudah menggunakan produk acrylic water based. Penggunaannya yang aman dan ramah lingkungan ini membuat negara-negara di wilayah Eropa menerapkan standar cat aman adalah cat water based. Di Indonesia sendiri Anda bisa menggunakan cat Biovarnish sebagai pernis dan juga plitur kayu. Bahan pelarutnya pun hanya air bukan thinner dimana Anda akan menghemat biaya dalam finishing. Yang lebih baik lagi adalah produk Biovarnish dapat digunakan pada furniture indoor dan outdoor, berbeda dengan pernis dan plitur kayu pada umunya yang hanya bisa digunakan di dalam ruangan saja. Lalu tunggu apalagi? Apakah Anda masih ingin menggunakan produk di abad 20 yang khas dengan cat minyak atau mengikuti perkembangan zaman yang lebih aman dan ramah lingkungan dengan Biovarnish water based? Tentukan produk finishing Anda sekarang juga.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.